Program Doktor Teknik Sipil FTSP UII Menyelenggarakan Sidang Promosi Doktor Pertama
Setelah resmi dibuka program Doktor Teknik sipil pada tahun 2017 lalu, Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Ujian Terbuka Promosi Doktor Perdana pada Prodi S3 Teknik Sipil UII.
Lulusan Doktor pertama dari Teknik Sipil UII, Risdiyanto, S.T., M.T. mengatakan, model pemilihan moda transportasi dengan mempertimbangkan variabel laten di Yogyakarta menjadi karya ilmiah disertasi.
Fakta menarik dalam penelitiannya bahwa moda angkutan umum merupakan solusi Yogyakarta masa depan.
“Angkutan umum itu kapasitasnya besar jadi kalau orang bisa berbagi menggunakan bersama-sama 30 orang atau 20 orang, apalagi yang massal bisa ratusan orang itu bisa menjadi efisien. Beda ketika kita menggunakan mobil yang kira-kira memiliki luas dua kali empat meter misalnya, itu hanya dipakai satu atau dua orang,” katanya, di Auditorium Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Sabtu (17/9/2022).
Dalam Desertasi “Model Pemilihan Moda Sepeda Motor, Ojek Online, dan Bus Perkotaan Oleh Pelajar dan Mahasiswa dengan Mempertimbangkan Variabel Laten” didapatkan kesimpulan, karakteristik sosiodemografi dari 527 responden yang terdiri pelajar dan mahasiswa sebanyak 354 orang (67,2%) menggunakan sepeda motor, ojek online 93 orang (17,6%), dan bus Trans Jogja 80 orang (15,2%).
Dimana model pemilihan moda terbentuk berupa utilitas nilai yang mempengaruhi seperti utilitas sepeda motor dipengaruhi sangat signifikan oleh waktu tempuh, biaya perjalanan, dan variabel laten kenyamanan.
Sedangkan utilitas ojek online dipengaruhi secara signifikan oleh waktu tempuh, biaya perjalanan, serta variabel laten gaya hidup.
Sementara utilitas Trans Jogja dipengaruhi signifikan oleh waktu tempuh, biaya perjalanan, serta variabel laten kenyamanan.
“Pemilihan responden dipilih minimal satu tahun sudah berada di Jogja, supaya dia betul-betul mengetahui kondisi Jogja, dengan pertanyaan yang diberikan seperti kondisi sebelum pandemi,” imbuhnya.
Dengan kondisi jalanan Yogyakarta saat ini semakin padat diungkapkan Ripdiyanto, diperlukan langkah agar angkutan umum dalam hal ini Trans Jogja semakin diminati masyarakat.
“Studi terakhir saya tidak ada 1 persen yang menggunakan TransJogja. Jadi studi saya yang pakai sepeda motor, mobil, ojek online, yang ada di jalan kita hitung semua itu kalau proporsi 100 orang itu tidak nyampai 1 orang yang pakai bus Trans Jogja,” ungkapnya.
Menurutnya, dibutuhkan studi lanjutan dalam merealisasikan solusi agar bus Trans Jogja lebih dapat dimanfaatkan masyarakat, terutama terkait mempercepat waktu tempuh.
“Bagaimana waktu tempuh Trans Jogja itu dipersingkat, caranya bisa macam-macam seperti kalau yang paling fenomenal busway atau bus line itu tapi harus ada studi lanjutan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, mempersingkat waktu tempuh dapat dilakukan dengan mendekatkan jarak halte dengan masyarakat, yang artinya menambah jangkauan angkutan umum.
Selain itu, untuk lebih mendekatkan dapat dilakukan dengan mensingkronkan armada bus Trans Jogja dengan aplikasi yang dapat diakses di gawai masyarakat. Sehingga masyarakat selain mengetahui jadwal bus Trans Jogja ketika di halte tertentu juga dapat melihat pergerakan armada tersebut.
“itu pernah kita buat aplikasinya tapi itukan harus lebih masif. Karena tidak hanya mempercepat, tapi orang jadi memanfaatkan waktu optimal jadi contoh masih 20 menit saya ngerjain apa dulu di rumah toh jarak dengan halte 5 menit atau 10 menit lagi baru jalan,” imbuhnya.
Terkait busline, Risdiyanto meyakini, beberapa ruas jalan dapat di Jogjakarta dapat diterapkan, meski potensi konflik dipastikan muncul akan tetapi hal tersebut masih dibutuhkan studi khusus.
“Bus Line itu harus ada studi. tapi itu harus dimulai dan jalannya tidak bisa hanya satu penggal jalan tapi rentetan jalan. harus di studi. solusi waktu tempuh harus dipercepat, biaya nomer dua terjangkau, apalagi peluang sekarang bbm naik ada penyesuaian harga. tapi kalau saya usul harga jangan dinaikkan dulu,” ungkapnya.
Solusi angkutan umum seperti yang dilakukan dan dapat menurunkan kemacetan di Jakarta bahkan mendapatkan penghargaan Sustainable Transportation mampu menaikkan minat masyarakat untuk naik angkutan umum.
“Naik tiga kali lipat, awalnya 300ribu menjadi satu juta orang itu sekarang menggunakan angkutan umum di jakarta,” tambahnya.
Sumber :https://rri.co.id/yogyakarta/565-sosial/1630511/angkutan-umum-solusi-transportasi-masa-depan-di-jogja-trans-jogja-harus-diminati?utm_source=news_populer_widget&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign